Minggu, 21 April 2013
2 Tahun Anniversary SAC Lover's - Komunitas Penggemar PO.Sumber Alam
Inilah ketika dimana para penggemar PO.Sumber Alam yang tergabung dalam komunitas SAC Lover's merayakan ulang tahun komunitas ini yang ke-2 yang semestinya jatuh pada tanggal 18 April 2013, namun karena pada tangal tersebut masih dalam weekday jadi diputuskan untuk merayakannya pada tanggal 21 April 2013 di Agen Pojok Terminal Cileungsi.
Senin, 15 April 2013
Jumat, 05 April 2013
Touring Galau Goes To Jogja with PO. Sumber Alam
17 Maret 2013
Cerita ini bermula ketika Aku, Aldi, Eka, dan beberapa rekan lainnya sedang berkumpul di Terminal Cileungsi untuk membahas rancangan acara perayaan HUT SAC Lover's yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 April 2013 nanti di Agen Terminal Cileungsi.
Ketika acara kumpul-kumpul itu selesai, akupun menahan Aldi & Eka untuk tidak pulang terlebih dahulu seperti yang lainnya karena masih ada beberapa bahasan lain harus dibicarakan. Saat sudah selesai tiba-tiba Aldi pun mengajak ke Agen Perempatan Cileungsi karena ia mendapat info bahwa ada 1 unit armada sebuah PO trayek Cileungsi - Jogja yang notabene adalah pendatang baru di jalur itu. Ya, ia adalah PO. Murni Jaya yang sedang mencoba peruntungan pada line Jogja namun via Selatan dengan mengandalkan mesin Hino AK-8 A215 yang dibalut body Discovery buatan Karoseri Laksana.
Kami pun sangat terpesona olehnya, dan saat itu akupun berkata
"Yok ahh sekali2 nyoba yang lain, kayaknya oke juga nih bis" ,
"Ayok mas bro, gw juga penasaran nih. Pas tuh akhir bulan libur panjang" balas Aldi ,
Namun berbeda dengan Eka,
"Yah, gw kan mau tuker BDB sePP gara kantong lagi tipis" ,
.........................................................................................................
Saat sedang asik berbincang, sang driver pun naik dan tak lama bus pun berangkat (16.00).
Tiba-tiba Aldi berkata dengan nada sedikit kecewa,
"Yah kalo startnya jam segini gak kekejar deh ane dari Cikarang"
Dengan berat hati, akhirnya akupun mengalah (dari pada touring sendirian -_- )
Akupun kembali memberikan tawaran,
"Yaudah start naik 48AL aja yokk, pulangnya bebas deh"
Merekapun akhirnya setuju :D
Untuk ngepasin jadwal 48AL, kamipun memutuskan untuk berangkat tanggal 29.
Karena kesibukan masing-masing, kami pun bingung kapan akan memesan seat 48AL untuk berangkat saat itu.
Karena saking sibuknya, hingga H-6 kamipun belum memesan tiket hingga saat itu aku mendapat info bahwa seat 48AL untuk tanggal 29 sudah "Sold Out".
Wah akupun langsung memberi tahu Aldi & Eka, kamipun kelimpungan.
Dan dengan berat hati kamipun kembali menjatuhkan pilihan ke AC Cileungsi yang memiliki tagline "Lintang - Ndaru" yang sudah biasa kami naiki.
Pada tanggal 27 pun Aldi memesankan tiket ke Agen untuk kami bertiga, namun sial saat itu agen pun berkata seat AC Toilet tanggal 29 sudah "Sold Out".
Aldi pun segera menelponku dengan nada bingung,
"Mbah, tiket Lintang juga abis nih. Jadinya gimana?" tanyanya padaku
"Waduh? Serius itu? Coba 74AC nya" balasku saat itu
"74AC sih masih ada, tadi juga ane ketemu Pak Jumadi" jawabnya
"Yaudah ikut itu aja mbah, sekalian nyoba yg katanya kenceng" balasku lagi
"Yowis mbah, siappp. Tak pesen dulu" jawabnya cepat
Telpon pun ditutup.
29 Maret 2013
Pagi itu sekitar pukul 8 pagi, akupun memantau group seperti biasa.
Namun diantara kiriman terbaru saat itu terselip info dari Mas Annas Jetbus Adi Putro yang mengatakan bahwa sudah 2 hari 74AC photel di Indramayu.
Aku yang masih setengah sadarpun sontak langsung kaget dan langsung meneruskan info ke Aldi & Eka.
Aldi pun kaget dan tak lama langsung bergegas menuju Terminal Cileungsi untuk memastikan kebenaran info tersebut.
Dan benar saja, 30 menit kemudian ia sms,
"Tinggal AC Ekonominya doang mbah yang belum masuk"
"Wah bener nih photel, trus gmn ni mbah?" balasku dengan cepat
"Ni Mas Wagino lagi usahain biar kita ikut Lintang" jawabnya
Pukul 14.30 akupun berangkat menuju Terminal Cileungsi lebih awal untuk menyusul Aldi yang sudah sampai duluan guna memastikan tiket.
Sesampainya di Terminal akupun tak bertemu Aldi.
Ternyata ia sudah berangkat sendirian menuju Agen Perempatan untuk memastikan tiket.
Tak lama, ia pun mengirim sms,
"Oke mbah, dapet Lintang. Tapi seat belakang" ujarnya
"Sipp mbah" jawabku singkat penuh rasa lega
Pukul 16.15 Lintang 19CL pun berangkat menuju agen Perempatan guna menjemput para penumpangnya.
Setibanya disana, akupun bertemu dengan Eka dan menanyakan keberadaan Aldi (soalnya dia yang pegang tiket -_-)
Namun Eka tak melihatnya. Ia pun bertanya padaku,
"Yang bawa batangan apa aplusan Ky?"
"Aplusan, tapi jos loh bawanya" jawabku
Tak lama Aldi pun muncul dari belakang dengan membawa Logistik dengan jumlah yang lumayan
#Makan enak nih.. hihihihi :D
15 menit berselang, akhirnya bus ini pun berangkat. Kami mendapat seat 3, 4, & satunya bebas.
Aldi pun langsung bergegas kebelakang dan duduk di seat 37-38 sedangkan aku dan Eka di seat 3-4.
Namun tak lama akupun turut kebelakang karena ada beberapa hal yang ingin dibahas dengan Aldi (masalah bis lho yaa bukan yg laen :D).
Tak disangka Cileungsi-Bekasi Barat ditempuh hanya dengan +/- 30 menit saja.
Ketika masuk tol Bekasi Barat kami berdua pun kembali kedepan untuk bercengkrama dengan kedua Crew Lintang, yaitu Mas Ateng yang bertugas menjadi driver & Mas Wagino sebagai co.drivernya.
Wow tak disangka, baru 5 menit masuk Tol Jakarta Cikampek, sang driver pun sudah berani menginjak gas cukup dalam.
Jarum speedometer mununjuk angka 90 KM/J.
Hal yang sangat jarang terjadi ketika driver batangannya sedang bertugas.
Tak lama kecepatan pun meningkat menjadi 100 KM/J.
#Gila pikir kami, driver SA berani bawa Yuchai 330HP sampe segini :o
Beberapa bus Muria Raya serta Soloensis pun dengan mudah di over take.
Namun yang membuat kami semakin tercengang yaitu ketika lepas tol Cikarang Barat, sang driver menambah kecepatan hingga +/- 120 KM/J guna mengejar salah satu andalan Muria Raya yang memiliki tagline "Mokodo" sehingga membuat alarm kecepatan berdering.
Langsung saja sang driver kembali menurunkan kecepatan, namun tetap dikisaran 100 KM/J.
Tak lama Lintang pun keluar di GT.Karawang Timur guna menjemput 6 orang penumpang di Terminal Klari.
Di Klari kami pun tertahan cukup lama, +/- 30 menit.
Setelah +/- 30 menit menunggu, akhirnya kamipun kambali meneruskan perjalanan. Sang driver kali ini hanya memacu bisnya dikisaran 60 KM/J dikarenakan mendapat telepon & sms beberapa kali dari teman-temannya.
Tak lama setelah keluar Klari, sang co.driver memanaskan suasana dengan berkata,
"Iki alon ngirit solar po piye?" sambil tertawa & kamipun turut tertawa mendengarnya :D
"Weits sorry, ra mikir solar aku selama SIM isih payu" balasnya mengejek
Kami pun dibuatnya terbahak-bahak dengan candaannya.
Namun setelah itu sang driver mendapat telepon yang cukup lama dari kerabatnya hingga traffic lights Dawuan.
Setelah melintas traffic lights Dawuan, sang driver pun berkata pada kerabatnya,
"Wis yo, aku arep mlayu disit"
Dan langsung mematikan telepon genggamnya serta menaikan kecepatan menjadi 80 KM/J.
Tak berapa lama kami pun diblong dari kiri oleh Shantika Sukun & Sinar Jaya. Mas Ateng pun dengan percaya diri mengejar 2 bis tersebut. Namun belum saja bisa mengover take, justru kami malah diover take oleh Raya berbody Panorama3 dari kiri juga. Mas Ateng pun terlihat semakin panas, dan ditambahlah kecepatannya menjadi 90 KM/J.Kurang lebih 5 menit kami mengikuti 3 bus tersebut, tiba2 Mas Ateng pun dengan percaya dirinya berhasil ngeblong Shantika, Sinar Jaya, & Raya sekaligus dari kiri.
#Woooooooooowwwwwwwwwww :o
Tak disangka didepan Shantika ada Haryanto dengan tagline "POSITIF" namun tidak berhasil diblong karena kami terhalang oleh sebuah mobil.
#Sial -__-
Setelah itu tak ada yang menarik lagi hingga istirahat makan di RM.Dody Jaya.
30 menit berselang, bus pun kembali berangkat, namun speed konstan dikisaran 70 KM/J hingga macetan tegal gubug. Sang driver pun memutuskan untuk memutar arah guna melalui Karang Ampel agar lebih cepat pikirnya. Namun justru sebaliknya, ternyata macet di tegal gubug hanya berlangsung +/- 10 menit saja
#Ohh, sungguh pilihan yang salah -__-
Dari situ hingga masuk tol di Plered tak ada hal menarik sama sekali.
Ketika masuk tol pun sudah sepi, hanya ada beberapa Sinar Jaya & Sumber Alam lainnya yang sedang santai dilajur kiri.
Namun ada 1 hal yang menarik, terlihat ada 1 unit Sumber Alam dengan nopol R 1760 DB yang sedang asik berlari hingga sangat sulit dikejar.
15 menit mbuntut bus itu, akhirnya berhasil juga diover take, tapi setelah itu Mas Ateng malah minggir karna minta digantikan sementara oleh Mas Wagino sampai Ketanggungan. -__-
Akhirnya Mas Wagino lah sekarang yang pegang kendali, mungkin karena sayang sama mesin armada batangannya jadi cuma dipacu max. 80KM/J
#Bikin mata makin ngantuk -__-
Sesampainya di Ketanggungan, sang driver pun kembali mengambil kendali. Namun sayang baru 5 menit tukar posisi sudah terjebak macet.
untung saja macet cuma sekitar 15 menit saja, jadi setelah itu langsung tancap gas 70KM/J sambil meliuk-liuk menghindari lubang yang besar & dalamnya bervariatif.
Ketika melintas daerah Songgom yang jelas-jelas jalannya mirip "kali asat" , sang driver tetap tidak menurunkan kecepatan sambil meliuk-liuk menghindari lubang lagi.
Namun naas, ketika sedang asik meliuk-liuk pada kecepatan sedang tersebut tiba-tiba sebuah mobil didepannya menginjak rem mendadak guna menghindari lubang yang cukup dalam, alhasil Mas Ateng pun reflek mengerem serta membanting stir ke kanan yang mengarah ke Sungai/Kali Songgom agar tidak terjadi benturan yang sangat keras dengan mobil tersebut.
Untung saja bus berhenti sebelum masuk ke dalam sungai tersebut karena tertahan tumpukan batang padi basah yang tertumpuk dipinggir sungai, namun ban depan bagian kanan sudah berposisi menggantung.
#Iuhhhh, syukur Alhamdulillah masih dilindungi oleh Allah S.W.T :D
Namun ada kejadian lucu saat itu, yaitu Eka yang saat kejadian sedang duduk di Bangku co.driver malah tenang-tenang saja sambil online . Padahal penumpang lain yang duduk dari tengah hingga belakang sudah teriak-teriak ketakutan -__-
hahaha :D
Saat itu tidak ada 1 SA pun yang dari barat mau berhenti, bukan karena tak mau menolong. Tapi karena bus mereka pun sudah dalam keadaan full seat & tak ada tempat parkir di area tersebut.
Namun saat itu ada 1 bus yang berhenti ditengah jalan hingga cukup membuat kemacetan yang agak panjang, yaitu 39GL (AC Pasar Minggu).
Setelah lapor ke crew 19CL, akhirnya kami bertiga pun ikut 39GL hingga RM.Ajibarang.
Sampai RM.Ajibarang jarum jam sudah menunjukan pukul 04.30 pagi.
Ketika sedang santai sejenak akupun melihat 40AL masuk dan langsung berkata ,
"Pak Samboja!!" bergegas bangun karena tau Pak Samboja mendapat jatah 40AL.
Bus pun berhenti dan kami langsung menghampiri, ternyata bus itu putar arah karena dimintakan tolong untuk membawa penumpang 19CL sampai tujuan akhir.
Pas sekali, dan kami pun ikut bus tersebut hingga turun di Pool Kutoarjo (07.30) sebelum meneruskan perjalanan menuju Jogja pukul 09.30 pagi setelah menebus tiket untuk kembali ke Bogor sore itu.
Ini Videonya : http://www.youtube.com/watch?v=Pcfqo3fwn1I
Cerita ini bermula ketika Aku, Aldi, Eka, dan beberapa rekan lainnya sedang berkumpul di Terminal Cileungsi untuk membahas rancangan acara perayaan HUT SAC Lover's yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 April 2013 nanti di Agen Terminal Cileungsi.
Ketika acara kumpul-kumpul itu selesai, akupun menahan Aldi & Eka untuk tidak pulang terlebih dahulu seperti yang lainnya karena masih ada beberapa bahasan lain harus dibicarakan. Saat sudah selesai tiba-tiba Aldi pun mengajak ke Agen Perempatan Cileungsi karena ia mendapat info bahwa ada 1 unit armada sebuah PO trayek Cileungsi - Jogja yang notabene adalah pendatang baru di jalur itu. Ya, ia adalah PO. Murni Jaya yang sedang mencoba peruntungan pada line Jogja namun via Selatan dengan mengandalkan mesin Hino AK-8 A215 yang dibalut body Discovery buatan Karoseri Laksana.
Kami pun sangat terpesona olehnya, dan saat itu akupun berkata
"Yok ahh sekali2 nyoba yang lain, kayaknya oke juga nih bis" ,
"Ayok mas bro, gw juga penasaran nih. Pas tuh akhir bulan libur panjang" balas Aldi ,
Namun berbeda dengan Eka,
"Yah, gw kan mau tuker BDB sePP gara kantong lagi tipis" ,
.........................................................................................................
Saat sedang asik berbincang, sang driver pun naik dan tak lama bus pun berangkat (16.00).
Tiba-tiba Aldi berkata dengan nada sedikit kecewa,
"Yah kalo startnya jam segini gak kekejar deh ane dari Cikarang"
Dengan berat hati, akhirnya akupun mengalah (dari pada touring sendirian -_- )
Akupun kembali memberikan tawaran,
"Yaudah start naik 48AL aja yokk, pulangnya bebas deh"
Merekapun akhirnya setuju :D
Untuk ngepasin jadwal 48AL, kamipun memutuskan untuk berangkat tanggal 29.
Karena kesibukan masing-masing, kami pun bingung kapan akan memesan seat 48AL untuk berangkat saat itu.
Karena saking sibuknya, hingga H-6 kamipun belum memesan tiket hingga saat itu aku mendapat info bahwa seat 48AL untuk tanggal 29 sudah "Sold Out".
Wah akupun langsung memberi tahu Aldi & Eka, kamipun kelimpungan.
Dan dengan berat hati kamipun kembali menjatuhkan pilihan ke AC Cileungsi yang memiliki tagline "Lintang - Ndaru" yang sudah biasa kami naiki.
Pada tanggal 27 pun Aldi memesankan tiket ke Agen untuk kami bertiga, namun sial saat itu agen pun berkata seat AC Toilet tanggal 29 sudah "Sold Out".
Aldi pun segera menelponku dengan nada bingung,
"Mbah, tiket Lintang juga abis nih. Jadinya gimana?" tanyanya padaku
"Waduh? Serius itu? Coba 74AC nya" balasku saat itu
"74AC sih masih ada, tadi juga ane ketemu Pak Jumadi" jawabnya
"Yaudah ikut itu aja mbah, sekalian nyoba yg katanya kenceng" balasku lagi
"Yowis mbah, siappp. Tak pesen dulu" jawabnya cepat
Telpon pun ditutup.
29 Maret 2013
Pagi itu sekitar pukul 8 pagi, akupun memantau group seperti biasa.
Namun diantara kiriman terbaru saat itu terselip info dari Mas Annas Jetbus Adi Putro yang mengatakan bahwa sudah 2 hari 74AC photel di Indramayu.
Aku yang masih setengah sadarpun sontak langsung kaget dan langsung meneruskan info ke Aldi & Eka.
Aldi pun kaget dan tak lama langsung bergegas menuju Terminal Cileungsi untuk memastikan kebenaran info tersebut.
Dan benar saja, 30 menit kemudian ia sms,
"Tinggal AC Ekonominya doang mbah yang belum masuk"
"Wah bener nih photel, trus gmn ni mbah?" balasku dengan cepat
"Ni Mas Wagino lagi usahain biar kita ikut Lintang" jawabnya
Pukul 14.30 akupun berangkat menuju Terminal Cileungsi lebih awal untuk menyusul Aldi yang sudah sampai duluan guna memastikan tiket.
Sesampainya di Terminal akupun tak bertemu Aldi.
Ternyata ia sudah berangkat sendirian menuju Agen Perempatan untuk memastikan tiket.
Tak lama, ia pun mengirim sms,
"Oke mbah, dapet Lintang. Tapi seat belakang" ujarnya
"Sipp mbah" jawabku singkat penuh rasa lega
Pukul 16.15 Lintang 19CL pun berangkat menuju agen Perempatan guna menjemput para penumpangnya.
Setibanya disana, akupun bertemu dengan Eka dan menanyakan keberadaan Aldi (soalnya dia yang pegang tiket -_-)
Namun Eka tak melihatnya. Ia pun bertanya padaku,
"Yang bawa batangan apa aplusan Ky?"
"Aplusan, tapi jos loh bawanya" jawabku
Tak lama Aldi pun muncul dari belakang dengan membawa Logistik dengan jumlah yang lumayan
#Makan enak nih.. hihihihi :D
15 menit berselang, akhirnya bus ini pun berangkat. Kami mendapat seat 3, 4, & satunya bebas.
Aldi pun langsung bergegas kebelakang dan duduk di seat 37-38 sedangkan aku dan Eka di seat 3-4.
Namun tak lama akupun turut kebelakang karena ada beberapa hal yang ingin dibahas dengan Aldi (masalah bis lho yaa bukan yg laen :D).
Tak disangka Cileungsi-Bekasi Barat ditempuh hanya dengan +/- 30 menit saja.
Ketika masuk tol Bekasi Barat kami berdua pun kembali kedepan untuk bercengkrama dengan kedua Crew Lintang, yaitu Mas Ateng yang bertugas menjadi driver & Mas Wagino sebagai co.drivernya.
Wow tak disangka, baru 5 menit masuk Tol Jakarta Cikampek, sang driver pun sudah berani menginjak gas cukup dalam.
Jarum speedometer mununjuk angka 90 KM/J.
Hal yang sangat jarang terjadi ketika driver batangannya sedang bertugas.
Tak lama kecepatan pun meningkat menjadi 100 KM/J.
#Gila pikir kami, driver SA berani bawa Yuchai 330HP sampe segini :o
Beberapa bus Muria Raya serta Soloensis pun dengan mudah di over take.
Namun yang membuat kami semakin tercengang yaitu ketika lepas tol Cikarang Barat, sang driver menambah kecepatan hingga +/- 120 KM/J guna mengejar salah satu andalan Muria Raya yang memiliki tagline "Mokodo" sehingga membuat alarm kecepatan berdering.
Langsung saja sang driver kembali menurunkan kecepatan, namun tetap dikisaran 100 KM/J.
Tak lama Lintang pun keluar di GT.Karawang Timur guna menjemput 6 orang penumpang di Terminal Klari.
Di Klari kami pun tertahan cukup lama, +/- 30 menit.
Setelah +/- 30 menit menunggu, akhirnya kamipun kambali meneruskan perjalanan. Sang driver kali ini hanya memacu bisnya dikisaran 60 KM/J dikarenakan mendapat telepon & sms beberapa kali dari teman-temannya.
Tak lama setelah keluar Klari, sang co.driver memanaskan suasana dengan berkata,
"Iki alon ngirit solar po piye?" sambil tertawa & kamipun turut tertawa mendengarnya :D
"Weits sorry, ra mikir solar aku selama SIM isih payu" balasnya mengejek
Kami pun dibuatnya terbahak-bahak dengan candaannya.
Namun setelah itu sang driver mendapat telepon yang cukup lama dari kerabatnya hingga traffic lights Dawuan.
Setelah melintas traffic lights Dawuan, sang driver pun berkata pada kerabatnya,
"Wis yo, aku arep mlayu disit"
Dan langsung mematikan telepon genggamnya serta menaikan kecepatan menjadi 80 KM/J.
Tak berapa lama kami pun diblong dari kiri oleh Shantika Sukun & Sinar Jaya. Mas Ateng pun dengan percaya diri mengejar 2 bis tersebut. Namun belum saja bisa mengover take, justru kami malah diover take oleh Raya berbody Panorama3 dari kiri juga. Mas Ateng pun terlihat semakin panas, dan ditambahlah kecepatannya menjadi 90 KM/J.Kurang lebih 5 menit kami mengikuti 3 bus tersebut, tiba2 Mas Ateng pun dengan percaya dirinya berhasil ngeblong Shantika, Sinar Jaya, & Raya sekaligus dari kiri.
#Woooooooooowwwwwwwwwww :o
Tak disangka didepan Shantika ada Haryanto dengan tagline "POSITIF" namun tidak berhasil diblong karena kami terhalang oleh sebuah mobil.
#Sial -__-
Setelah itu tak ada yang menarik lagi hingga istirahat makan di RM.Dody Jaya.
30 menit berselang, bus pun kembali berangkat, namun speed konstan dikisaran 70 KM/J hingga macetan tegal gubug. Sang driver pun memutuskan untuk memutar arah guna melalui Karang Ampel agar lebih cepat pikirnya. Namun justru sebaliknya, ternyata macet di tegal gubug hanya berlangsung +/- 10 menit saja
#Ohh, sungguh pilihan yang salah -__-
Dari situ hingga masuk tol di Plered tak ada hal menarik sama sekali.
Ketika masuk tol pun sudah sepi, hanya ada beberapa Sinar Jaya & Sumber Alam lainnya yang sedang santai dilajur kiri.
Namun ada 1 hal yang menarik, terlihat ada 1 unit Sumber Alam dengan nopol R 1760 DB yang sedang asik berlari hingga sangat sulit dikejar.
15 menit mbuntut bus itu, akhirnya berhasil juga diover take, tapi setelah itu Mas Ateng malah minggir karna minta digantikan sementara oleh Mas Wagino sampai Ketanggungan. -__-
Akhirnya Mas Wagino lah sekarang yang pegang kendali, mungkin karena sayang sama mesin armada batangannya jadi cuma dipacu max. 80KM/J
#Bikin mata makin ngantuk -__-
Sesampainya di Ketanggungan, sang driver pun kembali mengambil kendali. Namun sayang baru 5 menit tukar posisi sudah terjebak macet.
untung saja macet cuma sekitar 15 menit saja, jadi setelah itu langsung tancap gas 70KM/J sambil meliuk-liuk menghindari lubang yang besar & dalamnya bervariatif.
Ketika melintas daerah Songgom yang jelas-jelas jalannya mirip "kali asat" , sang driver tetap tidak menurunkan kecepatan sambil meliuk-liuk menghindari lubang lagi.
Namun naas, ketika sedang asik meliuk-liuk pada kecepatan sedang tersebut tiba-tiba sebuah mobil didepannya menginjak rem mendadak guna menghindari lubang yang cukup dalam, alhasil Mas Ateng pun reflek mengerem serta membanting stir ke kanan yang mengarah ke Sungai/Kali Songgom agar tidak terjadi benturan yang sangat keras dengan mobil tersebut.
Untung saja bus berhenti sebelum masuk ke dalam sungai tersebut karena tertahan tumpukan batang padi basah yang tertumpuk dipinggir sungai, namun ban depan bagian kanan sudah berposisi menggantung.
#Iuhhhh, syukur Alhamdulillah masih dilindungi oleh Allah S.W.T :D
Namun ada kejadian lucu saat itu, yaitu Eka yang saat kejadian sedang duduk di Bangku co.driver malah tenang-tenang saja sambil online . Padahal penumpang lain yang duduk dari tengah hingga belakang sudah teriak-teriak ketakutan -__-
hahaha :D
Saat itu tidak ada 1 SA pun yang dari barat mau berhenti, bukan karena tak mau menolong. Tapi karena bus mereka pun sudah dalam keadaan full seat & tak ada tempat parkir di area tersebut.
Namun saat itu ada 1 bus yang berhenti ditengah jalan hingga cukup membuat kemacetan yang agak panjang, yaitu 39GL (AC Pasar Minggu).
Setelah lapor ke crew 19CL, akhirnya kami bertiga pun ikut 39GL hingga RM.Ajibarang.
Sampai RM.Ajibarang jarum jam sudah menunjukan pukul 04.30 pagi.
Ketika sedang santai sejenak akupun melihat 40AL masuk dan langsung berkata ,
"Pak Samboja!!" bergegas bangun karena tau Pak Samboja mendapat jatah 40AL.
Bus pun berhenti dan kami langsung menghampiri, ternyata bus itu putar arah karena dimintakan tolong untuk membawa penumpang 19CL sampai tujuan akhir.
Pas sekali, dan kami pun ikut bus tersebut hingga turun di Pool Kutoarjo (07.30) sebelum meneruskan perjalanan menuju Jogja pukul 09.30 pagi setelah menebus tiket untuk kembali ke Bogor sore itu.
Ini Videonya : http://www.youtube.com/watch?v=Pcfqo3fwn1I
Langganan:
Postingan (Atom)